Nama : Lamro Sitanggang
Mata kuliah :Hermeneutik
Tugas :Ujian Akhir Hermeneutika I
Dosen :Toni Irawan,M.A.
1.
Teks yang dianalisa
Efesus
2:8-10. Sebab karena kasih karunia kamu
diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu
bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan
dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. (terjemahan baru, LAI)
For it is by grace
you have been saved, through faith—and this is not from yourselves, it is the
gift of God, not by works, so that no one can boast.
For we are God’s handiwork, created in Christ
Jesus to do good works, which God prepared in advance for us to do. (NIV).
For by grace are ye saved through
faith; and that not of yourselves: it is the gift of God: Not
of works, lest any man should boast. For we are his
workmanship, created in Christ Jesus unto good works, which God hath before
ordained that we should walk in them. (KJV).
For by grace you have been saved through
faith. And this is not your own doing; it is the gift of God,
not a result of works, so that no one may boast. For we are his
workmanship, created in Christ Jesus for good works, which God prepared
beforehand, that we should walk in them. (English Standard Version)
2.
Analisa-analisa yang dikerjakan
A. Analisa
Konteks Sastra ( Literay Contex Analisy)
1.
Analisa StrukturTeks
a)
Observasiss
·
Dihadapan Tuhan saya telah berdoa
sungguh-sungguh sebelun saya membaca teks Efesus 2: 8-10
·
Dihadapan Tuhan saya telah membaca
sesuai yang telah ditugaskan.
·
Pertanyaan kritis.
1.
Siapa yang menulis kitab Efesus?
2.
Apa tujuan penulisan kitab Efesus?
3.
Bagaimana situasi pada saat kitab Efesus
ditulis?
4.
Apa yang dimaksud dengan “…sebab karena
kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman,…” dalam kitab Efesus 2:8-10?
5.
Mengapa usaha kita tidak dapat
meyelamatkan kita?
6.
Apa latar belakang penulisan kitab
Efesus?
7.
Bagaimana kehidupan keagamaan
orang-orang pada saat itu?
8.
Apa artinya dibuat Allah dan diciptakan
dalam Kristus?
9.
Apa tujuan Allah di dalam penciptaan
(dari dibuat Allah dan diciptakan dalam Kristus)?
10. Siapa yang menyelamatkan manusia dari
kematiannya?
b. Menyusun Ulang Struktur Teks
Efesus 2: 8-10
Sebab karena
kasih
karunia
kamu
diselamatkan
oleh Iman,
itu
bukan
hasil usahamu,
tetapi
pemberian
Allah,
itu
bukan
hasil pekerjaanmu:
jangan
ada orang yang memegakan diri.
Karena
kita
ini
buatan
Allah,
diciptakan
dalam Kristus Yesus
untuk
melakukan
pekerjaan baik,
yang
dipersiapkan
Allah sebelumnya.
Ia mau
Supaya
kita
hidup di dalamnyaa
·
Paraphrase Teks Efesus 2: 8-10
Hanya karena kasih
karunialah manusia diselamatkan oleh
Iman yang diberikan Allah, jadi itu bukan karena hasil usaha dan bukan pula
karena pekerjaan manusia itu sendiri.
Oleh sebab itu jangan ada orang yang memegahkan dirinya. Lagipula kita ini adalah buatan Allah yang
diciptakan dalam Kristus Yesus yaitu untuk melakukan pekerjaan baik yang telah
dipersiapkan Allah bagi setiap manusia, oleh sebab itulah Allah mau agar kita
melakukan yang baik.
·
Pembagian Struktur Teks Efesus 2:8-10
adalah sebagai berikut
Ayat
8-9 Diselamatkan karena Iman yang diberikan oleh Allah
Ayat 8a Kasih karunia yang menyelamatkan
Ayat 8b Kasih karunia itu pemberian Allah
Ayat 9 Nasehat untuk tidak memegahkan diri
Ayat
10 Kita buatan Allah dalam Kristus Yesus
Ayat 10a Kita buatan Aallah
Ayat 10b Diciptakan dalam Kristus
Ayat 10c Tujuan Allah untuk kita
·
Analisis hubungan antara teks
tersebut dengan teks yang disekitarnya
Hubungan
Efesus 2:8-10 dengan konteks disekitarnya adalah sebagai berikut
Dalam Efesus 2:1-3 Paulus memberikan
gambaran kehidupan yang berada di luar Kristus.
Kamu dahulu sudah
mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti
jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang
sekarang bekerja diantara orang-orang durhaka.
Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung diantara mereka, ketika kami
hidup di dalam hawa nafsu dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang
jahat. Pada dasarnya kami adalah
orang-orang yang harus dimurkai sama seperti mereka yang lain (Efesus 2:1-3).
Dari ayat diatas, Paulus sedang menggambarkan keadaan
kehidupan yang tanpa Kristus, yaitu: mati karena pelanggaran-pelanggaran dan
dosa-dosa, mentaati penguasa kerajaan angkasa (iblis), orang-orang yang layak
menerima murka Allah. Dapat disimpulkan
bahwa, setiap orang yang berada diluar Kristus adalah mati, dan orang mati
tidak bisa menyelamatkan dirinya. Kematian
itu disebabkan oleh pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa mereka sehingga
membuat mereka hidup dalam kebinasaa. Dengan kata lain,
hidup tanpa Kristus adalah ketidakberdayaan dan kehidupan yang terus menerus
ada di dalam dosa dan melakukannya terus-menerus.
Semua manusia pada dasarnya memiliki tiga keadaan dasar,
yaitu: sudah mati, jadi budak dosa, di bawah hukuman Allah (1-3).
Dari pandangan ini
juga bisa disimpulkan bahwa kehidupan tanpa Kristus adalah
ketidakberdayaan. Ketidakberdayaan yang
dimaksud adalah keadaan manusia itu yang tidak mampu lepas dari dosa dan terus
menerus diperbudak olehnya, karena manusia itu sudah mati di dalamnya.
Setelah Paulus memberikan gambaran kehidupan tanpa
Kristus dalam ayat 1-3, kemudian ia menjelaskan hal yang sebaliknya yaitu
kehidupan di dalam Kristus. Dalam ayat
4-7Paulus mengatakan bahwa:
Tetapi
Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang
dilimpahkan-Nya kepada kita, telah
menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh
kesalahan-kesalahan kita, oleh
kasih karunia kamu diselamatkan dan di dalam Kristus Yesus Ia telah
membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan
kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan
kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
Ayat diatas memberikan penjelasan yang bertolak belakang
dengan ayat 1-3, hal itu ditandai dengan kata “tetapi” yang berarti memberikan
kontra dari yang sebelumnya. Paulus
menggambarkan Allah sebagai yang kaya dengan rahmat, sama artinya dengan Allah
yang kaya dengan belaskasihan. Paulus
menggunakan kata penghubung “oleh karena” untuk menjelaskan kekayaan kasih
Allah dan kasih itu telah dilimpahkan kepada manusia dan menghidupkan manusia
itu bersama-sama dengan Kristus. Dalam
hal ini Paulus sedang menjelaskan hal yang bertentangan dengan ayat 1-3, dimana
keadaan manusia yang telah mati, namun memperoleh kasih dari Allah yang membuat
manusia itu hidup. Kata penghubung “oleh
karena” menegaskan bahwa manusia itu hidup disebabkan kasih Allah. Dengan kata lain, manusia itu hidup adalah
karena Allah, karena Allah penuh dengan kasih dan kehendak-Nya untuk memberikan
kasih-Nya kepada manusia. Hal ini
menunjuk kepada Allah yang berdaulat dan berketetapan untuk melimpahkan
kasih-Nya kepada manusia. Kasih karunia
diterima oleh manusia yang sebenarnya tidak layak untuk menerimanya.
Dalam
Efesus 2:11-22 Paulus menasehatkan agar jemaat di Efesus mengingat keberadaan mereka
yang dulu berada di luar Kristus sebagai orang-orang yang tidak bersunat, tidak
termasuk kewargaan Israel, tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang
dijanjikan tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. Di dalam Kristus semua orang percaya telah
dipersatukan dengan kematian-Nya sehingga setiap orang percaya beroleh damai
sejahtera, beroleh pengharapan, dan mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan
Allah.
B. Analisa
Arti Kata dan Gramatika (Word meaning
and grammatical analysis)
I.
Analisa arti kata
Dalam
menganalisis kata, penulis berusaha menjelaskan Efesus 2:8-10, ada empat kata
penting yang perlu dianalisis yaitu kata “ kasih karunia, dibuat, diciptakan,
dan pekerjaan baik.” Kata kasih karunia
berasal dari kata “χάρις” dibaca kharis yang memiliki arti anugerah; pemberian; kemurahan hati;
senang; dan keramahan. Dari arti kata
ini, maka dapat disimpulkan bahwa keselamatan
diterima manusia oleh karena anugerah Allah, pemberian atas
kemurahan-Nya dan dengan segala kesenangan-Nya.
Kata
berikutnya yaitu “dibuat” berasal dari kata “πνοή”dibaca “pnoe” yang
artinya angin atau nafas. Kata ini
dipakai juga dalam Kis 17:25 dimana ayat itu menjelaskan bahwa Allah yang
memberikan hidup dan nafas. Dari hal ini
dapat ditarik kesimpulan bahwa kata ini menunjuk kepada penciptaan Adam dimana
Allah menghembuskan nafas-Nya. Jadi arti
kata ini adalah bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan kita sama seperti
Adam.
Kata berikutnya yaitu “diciptakan” yang berasal dari
kata “κτιζω” dibaca “ktizό” yang memiliki arti
menciptakan. Dalam Theological Dictionary Of The New Testament berarti bahwa ciptaan
yang pertama telah gagal (rusak), sehingga Allah menciptakan kita kembali di
dalam Kristus Yesus melalui kematian dan kebangkitan-Nya.
Kata berikutnya yaitu “pekerjaan baik”berasal dari
kata “έργον”dibaca “ergon” yang memiliki arti kerja; tugas;
perbuatan (yang dituntut); tindakan ;perwujudan; hasil kerja dan bangunan, dan
kata “αγαθός” dibaca “agathos” yang memiliki arti baik; baik hati;
jujur; berguna; harta. Dari kedua arti
kata di atas maka pekerjaan baik berarti perwujudan perbuatan dari tindakan
yang dibangun Allah (manusia) adalah untuk menjadi berguna baik hati, jujur. Dengan kata lain Allah menciptakan kita untuk
menjadi perwujudan dari diri-Nya.
II.
Analisa Gramatika
Dalam menyelidiki gramatika yang
digunakan oleh penulis, kita bisa melihat teks Efesus 2:8-10 dengan
memperhatikan ayat ke-8” sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh
iman,…” kata “sebab karena” (for it is) berasal dari bahasa Yunani “γάρ” dibaca “gar” yang berarti sebab; apa; mengapa; pasti; lalu;
maka; karena itu; tetapi; memang; lihatlah.
Ini menggunakan bentuk simple past
dimana Paulus menegaskan bahwa jemaat Efesus adalah orang percaya yang dahulu hidup
di luar Kristus tetapi pada saat ini mereka hidup dalam kasih karunia Allah.
Contoh lainnya adalah ayat 9
“Itu bukan hasil pekerjaanmu:
jangan ada orang yang memegahkan diri.”
Kata “itu bukan” (not) berasal
dari bahasa Yunani “οΰ”yang berarti
tidak; jangan; bukan. Kata ini
menggunakan bentuk simple present tense dimana
Paulus mengatakan bahwa apapun usaha mereka tidak akan bisa membawa mereka
kepada keselamatan.
Contoh lainnya adalah ayat
10 “…diciptakan dalam Kristus Yesus
untuk melakukan pekerjaan baik,…” kata “untuk” (to) berasal dari bahasa Yunani “έπί”yang berarti di atas; atas
;pada; di; dekat; di antara; di depan; ( bertanggung jawab) atas; berdasarkan;
menurut; mengenai; terhadap; oleh; dengan; untuk; supaya; karena; atas(nama);
dalam; sampai; kepada; ketika; selama; pada masa;kali; (menunjuk kekerapan
tindakan); dari ujung ke ujung. Kata ini
memiliki bentuk simple future tense
dimana kalimat ini menjelaskan saat di masa sekarang dan yang akan datang kita
akan melakukan pekerjaan baik seperti yang Kristus lakukan.
C. Analisa
latar belakang Sejarah dan Budaya (Historical-Cultural Blackground Analysis)
1.
Latar Belakang Sejarah dan Budaya dimana
Teks itu berada.
a.
Penulis dan Pembaca Kitab
Dalam
Efesus 1:1 dikatakan dengan jelas bahwa surat Efesus ditulis oleh Paulus. Paulus menyurati jemaat di Efesus dari rumah
sewa yang menjadi penjaranya di Roma sekitar tahun 62. Paulus pada waktu ia menulis didampingi oleh
Aristarkhus dan Epafras (Kisah 20:4), sekitar tahun 60 atau 61. Gereja yang mula-mula dengan suara bulat
percaya bahwa Paulus yang menulis Surat Efesus. Maka dapat disimpulkan bahwa
surat ini ditulis oleh Paulus yang ditemani oleh Aristarkhus. Surat Efesus ditulis kepada jemaat di Efesus
dan dikirim bersamaan dengan surat Filemon dan Kolose.
b.
Tujuan penulisan
Paulus
menulis surat Efesus supaya para pembacanya bertumbuh dalam iman, kasih,
hikmat, dan penyataan Bapa yang mulia, sehingga hidup mereka layak di hadapan
Tuhan Yesus Kristus. Paulus bertujuan untuk
menguatkan iman dan dasar rohani jemaat di Efesus dengan menyatakan kepenuhan
maksud kekal Allah dari penebusan dalam Kristus bagi gereja dan semua
orang. Surat Efesus ditulis bukan untuk
membetulkan jemaat Efesus dalam doktrin mereka atau dalam tingkah laku mereka,
melainkan untuk membangun jemaat Efesus dalam iman mereka supaya mereka lebih
berkenan lagi kepada Kristus dan dapat melawan bidat Gnostik dengan lebih baik
yang waktu itu sudah muncul di jemaat Kolose dan jemaat-jemaat lain di propinsi
Asia. Maka dapat disimpulkan bahwa surat
Efesus ditulis untuk memberikan dorongan kepada jemaat di Efesus agar mereka
bertumbuh dalam iman kepada Kristus dan mampu menghadapi ajaran-ajaran sesat
yang sedang menyebar pada waktu itu sehingga hidup mereka berkenan kepada
Kristus.
c. Garis
Besar Kitab Efesus
I.
Salam Pendahuluan 1:1-2
1.
Penulisnya
1:1
2.
Para
pembaca 1:1
3.
Keinginan
Paulus 1:2
II.
Pesan
Paulus 1:3-6:20
1.
Kekayaan
orang Kristen 1:3-3:21
a.
Berkat-berkat
yang diberikan kepada orang beriman 1:3-14
b.
Doa
Paulus untuk para pembaca 1:15-23
c.
Karya
yang dikerjakan dalam orang-orang Efesus 2:1-10
d.
Perdamaian
yang diadakan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi 2:11-12
e.
Doa
kedua yang dinaikkan untuk para pembaca pasal
3
2.
Cara
Hidup orang Kristen 4:1-6:9
a.
Orang
Kristen harus hidup secara terhormat 4:1
b.
Orang
Kristen harus hidup dalam kesatuan yang lahiriah 4:2-16
c.
Orang
Kristen harus hidup dalam hidup baru 4:17-32
d.
Orang
Kristen harus hidup dalam kasih 5:1-2
e.
Orang
kristen harus hidup dalam terang 5:3-14
f.
Orang
Kristen harus hidup dengan bijaksana 5:15-21
g.
Orang
Kristen dalam keluarga harus hidup menurut perintah ilahi 5:22-6:9
3.
Peperangan
orang Kristen 6:10-20
a.
Perintah
untuk menjadi kuat 6:10
b.
Cara
untuk menjadi kuat 6:11
c.
Keperluan
untuk menjadi kuat 6:12
d.
Maksud
untuk tetap kuat 6:11,13
e.
Perlengkapan
senjata yang diwajibkan untuk tetap kuat 6:13-20
III.
Penutup
6:21-24
1.
Pembawa
surat 6:21-22
2.
Doa
berkat 6:23-24
2.
Latar Belakang dan Budaya dari Teks yang
Sedang Diselidiki
Kitab
ini ditulis oleh Paulus yang ditujukan kepada orang-orang kudus di Efesus yang
percaya kepada Yesus Kristus (Ef. 1:1).
Gereja yang mula-mula dengan suara bulat percaya bahwa Paulus yang
menulis surat ini. Surat ini ditulis pada tahun 62 ketika Paulus sedang di
penjara di Roma. Pada masa itu kota
Efesus dengan pesat sekali menjadi terkenal karena sebagai pusat kebudayaan dan
agama yang membuat kota ini membanggakan diri karena memiliki salah satu
keajaiban dunia kuno, yaitu kuil Diana, dewi agung orang Efesus.
Jemaat di Efesus didirikan oleh Paulus
selama lebih dari dua tahun, iman gereja ini telah berakar dengan kuat. Sementara
itu, guru-guru
palsu mulai menyusahkan orang-orang percaya. Untuk
itulah Paulus mengirimkan petunjuk-petunjuk berkenaan dengan ajaran yang sehat
dan organisasi gereja yang selayaknya. Paulus memiliki pengharapan agar
jemaat di Efesus semakin kuat dan teguh di dalam iman mereka kepada Kristus,
walaupun ada pengajaran-pengajaran yang menyesatkan, sehingga dengan keteguhan
iman itu, hidup mereka semakin berkenan kepada Kristus.
D. Analisa
Bentuk Teks/ Sastra (Genre Analysis)
Kitab
ini mempunyai bentuk genre adalah surat.
Paulus yang telah memiliki jemaat di Efesus, memilih alternatif
surat-menyurat untuk menyampaikan kebenaran dalam pengajarannya, sehingga
jemaat di Efesus memiliki kehidupan yang berkenan kepada Kristus dan mampu
menghadapi pengajar-pengajar sesat.
3.
Kesimpulan analisa.
Berdasarkan
analisa diatas maka makna teks tersebut adalah bahwa kita diselamatkan oleh kasih
karunia melalui iman yang diberikan Allah supaya kita menggenapi tujuan dan
rencana Allah sejak dari penciptaan manusia yang semula. Kita menjadi serupa dengan Kristus di dalam
kematian dan kebangkitan-Nya. Kita
menjadi bagian di dalam Kristus dan memiliki kehidupan yang berkenan kepada
Allah.
DI
HADAPAN TUHAN YESUS KRISTUS SAYA MENYATAKAN BAHWA UJIAN AKHIR SEMESTER ADALAH
HASIL KERJA KERAS SAYA SENDIRI, SAYA TIDAK MENIRU PEKERJAAN TUGAS AKHIR ORANG
LAIN.
Mantap tafsirannya. GBU
BalasHapus