Senin, 26 Oktober 2015

Analisa Teks Efesus 2:8-10 oleh Lamro Sitanggang

Nama               : Lamro Sitanggang
Mata kuliah     :Hermeneutik
Tugas               :Ujian Akhir Hermeneutika I
Dosen              :Toni Irawan,M.A.
1.      Teks yang dianalisa
Efesus 2:8-10.  Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.  Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. (terjemahan baru, LAI)
 For it is by grace you have been saved, through faith—and this is not from yourselves, it is the gift of God, not by works, so that no one can boast.  For we are God’s handiwork, created in Christ Jesus to do good works, which God prepared in advance for us to do.  (NIV).
For by grace are ye saved through faith; and that not of yourselves: it is the gift of God: Not of works, lest any man should boast. For we are his workmanship, created in Christ Jesus unto good works, which God hath before ordained that we should walk in them. (KJV).
For by grace you have been saved through faith. And this is not your own doing; it is the gift of God, not a result of works, so that no one may boast.  For we are his workmanship, created in Christ Jesus for good works, which God prepared beforehand, that we should walk in them. (English Standard Version)
2.      Analisa-analisa yang dikerjakan
A.    Analisa Konteks Sastra ( Literay Contex Analisy)
1.      Analisa StrukturTeks
a)       Observasiss
·         Dihadapan Tuhan saya telah berdoa sungguh-sungguh sebelun saya membaca teks Efesus 2:  8-10
·         Dihadapan Tuhan saya telah membaca sesuai yang telah ditugaskan.
·         Pertanyaan kritis.
1.      Siapa yang menulis kitab Efesus?
2.      Apa tujuan penulisan kitab Efesus?
3.      Bagaimana situasi pada saat kitab Efesus ditulis?
4.      Apa yang dimaksud dengan “…sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman,…” dalam kitab Efesus 2:8-10?
5.      Mengapa usaha kita tidak dapat meyelamatkan kita?
6.      Apa latar belakang penulisan kitab Efesus?
7.      Bagaimana kehidupan keagamaan orang-orang pada saat itu?
8.      Apa artinya dibuat Allah dan diciptakan dalam Kristus?
9.      Apa tujuan Allah di dalam penciptaan (dari dibuat Allah dan diciptakan dalam Kristus)?
10.   Siapa yang menyelamatkan manusia dari kematiannya?
b.  Menyusun Ulang Struktur Teks
Efesus 2:  8-10
Sebab karena
kasih karunia
 kamu
diselamatkan oleh Iman,
itu
bukan hasil usahamu,
tetapi
pemberian Allah,
 itu
bukan hasil pekerjaanmu:
jangan ada orang yang memegakan diri. 
Karena
kita ini
buatan Allah,
diciptakan dalam Kristus Yesus
untuk
melakukan pekerjaan baik,
yang
dipersiapkan Allah sebelumnya.
 Ia mau
Supaya
kita hidup di dalamnyaa

·         Paraphrase Teks Efesus 2:  8-10
Hanya karena kasih karunialah  manusia diselamatkan oleh Iman yang diberikan Allah, jadi itu bukan karena hasil usaha dan bukan pula karena pekerjaan manusia itu sendiri.  Oleh sebab itu jangan ada orang yang memegahkan dirinya.  Lagipula kita ini adalah buatan Allah yang diciptakan dalam Kristus Yesus yaitu untuk melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan Allah bagi setiap manusia, oleh sebab itulah Allah mau agar kita melakukan yang baik.
·         Pembagian Struktur Teks Efesus 2:8-10 adalah sebagai berikut
Ayat 8-9 Diselamatkan karena Iman yang diberikan oleh Allah
            Ayat 8a  Kasih karunia yang menyelamatkan
            Ayat 8b  Kasih karunia itu pemberian Allah
            Ayat 9  Nasehat untuk tidak memegahkan diri
Ayat 10  Kita buatan Allah dalam Kristus Yesus
            Ayat 10a  Kita buatan Aallah
            Ayat 10b  Diciptakan dalam Kristus
            Ayat 10c  Tujuan Allah untuk kita

·         Analisis hubungan antara teks tersebut dengan teks yang disekitarnya
Hubungan Efesus 2:8-10 dengan konteks disekitarnya adalah sebagai berikut
            Dalam Efesus 2:1-3 Paulus memberikan gambaran kehidupan yang berada di luar Kristus.  Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.  Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang bekerja diantara orang-orang durhaka.  Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung diantara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat.  Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai sama seperti mereka yang lain (Efesus 2:1-3).
Dari ayat diatas, Paulus sedang menggambarkan keadaan kehidupan yang tanpa Kristus, yaitu: mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa, mentaati penguasa kerajaan angkasa (iblis), orang-orang yang layak menerima murka Allah.  Dapat disimpulkan bahwa, setiap orang yang berada diluar Kristus adalah mati, dan orang mati tidak bisa menyelamatkan dirinya.  Kematian itu disebabkan oleh pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa mereka sehingga membuat mereka hidup dalam kebinasaa.  Dengan kata lain, hidup tanpa Kristus adalah ketidakberdayaan dan kehidupan yang terus menerus ada di dalam dosa dan melakukannya terus-menerus.
Semua manusia pada dasarnya memiliki tiga keadaan dasar, yaitu: sudah mati, jadi budak dosa, di bawah hukuman Allah (1-3).  Dari pandangan ini juga bisa disimpulkan bahwa kehidupan tanpa Kristus adalah ketidakberdayaan.  Ketidakberdayaan yang dimaksud adalah keadaan manusia itu yang tidak mampu lepas dari dosa dan terus menerus diperbudak olehnya, karena manusia itu sudah mati di dalamnya.
Setelah Paulus memberikan gambaran kehidupan tanpa Kristus dalam ayat 1-3, kemudian ia menjelaskan hal yang sebaliknya yaitu kehidupan di dalam Kristus.  Dalam ayat 4-7Paulus mengatakan bahwa: 
Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita, oleh kasih karunia kamu diselamatkan dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
Ayat diatas memberikan penjelasan yang bertolak belakang dengan ayat 1-3, hal itu ditandai dengan kata “tetapi” yang berarti memberikan kontra dari yang sebelumnya.  Paulus menggambarkan Allah sebagai yang kaya dengan rahmat, sama artinya dengan Allah yang kaya dengan belaskasihan.  Paulus menggunakan kata penghubung “oleh karena” untuk menjelaskan kekayaan kasih Allah dan kasih itu telah dilimpahkan kepada manusia dan menghidupkan manusia itu bersama-sama dengan Kristus.  Dalam hal ini Paulus sedang menjelaskan hal yang bertentangan dengan ayat 1-3, dimana keadaan manusia yang telah mati, namun memperoleh kasih dari Allah yang membuat manusia itu hidup.  Kata penghubung “oleh karena” menegaskan bahwa manusia itu hidup disebabkan kasih Allah.  Dengan kata lain, manusia itu hidup adalah karena Allah, karena Allah penuh dengan kasih dan kehendak-Nya untuk memberikan kasih-Nya kepada manusia.  Hal ini menunjuk kepada Allah yang berdaulat dan berketetapan untuk melimpahkan kasih-Nya kepada manusia.  Kasih karunia diterima oleh manusia yang sebenarnya tidak layak untuk menerimanya.
Dalam Efesus 2:11-22 Paulus menasehatkan agar jemaat di Efesus mengingat keberadaan mereka yang dulu berada di luar Kristus sebagai orang-orang yang tidak bersunat, tidak termasuk kewargaan Israel, tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.   Di dalam Kristus semua orang percaya telah dipersatukan dengan kematian-Nya sehingga setiap orang percaya beroleh damai sejahtera, beroleh pengharapan, dan mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.
B.     Analisa Arti Kata dan  Gramatika (Word meaning and grammatical analysis)
I.                   Analisa arti kata
Dalam menganalisis kata, penulis berusaha menjelaskan Efesus 2:8-10, ada empat kata penting yang perlu dianalisis yaitu kata “ kasih karunia, dibuat, diciptakan, dan pekerjaan baik.”  Kata kasih karunia berasal dari kata “χάρις” dibaca kharis yang memiliki arti anugerah; pemberian; kemurahan hati; senang; dan keramahan.  Dari arti kata ini, maka dapat disimpulkan bahwa keselamatan  diterima manusia oleh karena anugerah Allah, pemberian atas kemurahan-Nya dan dengan segala kesenangan-Nya
Kata berikutnya yaitu “dibuat” berasal dari kata “πνοή”dibaca “pnoe” yang artinya angin atau nafas.  Kata ini dipakai juga dalam Kis 17:25 dimana ayat itu menjelaskan bahwa Allah yang memberikan hidup dan nafas.  Dari hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kata ini menunjuk kepada penciptaan Adam dimana Allah menghembuskan nafas-Nya.  Jadi arti kata ini adalah bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan kita sama seperti Adam.
Kata berikutnya yaitu “diciptakan” yang berasal dari kata “κτιζω” dibaca “ktizό” yang memiliki arti menciptakan.  Dalam Theological Dictionary Of The New Testament berarti bahwa ciptaan yang pertama telah gagal (rusak), sehingga Allah menciptakan kita kembali di dalam Kristus Yesus melalui kematian dan kebangkitan-Nya.
Kata berikutnya yaitu “pekerjaan baik”berasal dari kata “έργον”dibaca “ergon” yang memiliki arti kerja; tugas; perbuatan (yang dituntut); tindakan ;perwujudan; hasil kerja dan bangunan, dan kata “αγαθός” dibaca “agathos” yang memiliki arti baik; baik hati; jujur; berguna; harta.  Dari kedua arti kata di atas maka pekerjaan baik berarti perwujudan perbuatan dari tindakan yang dibangun Allah (manusia) adalah untuk menjadi berguna baik hati, jujur.  Dengan kata lain Allah menciptakan kita untuk menjadi perwujudan dari diri-Nya.
II.                Analisa Gramatika
               Dalam menyelidiki gramatika yang digunakan oleh penulis, kita bisa melihat teks Efesus 2:8-10 dengan memperhatikan ayat ke-8” sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman,…” kata “sebab karena” (for it is) berasal dari bahasa Yunani “γάρ” dibaca “gar” yang  berarti sebab; apa; mengapa; pasti; lalu; maka; karena itu; tetapi; memang; lihatlah.  Ini menggunakan bentuk simple past dimana Paulus menegaskan bahwa jemaat Efesus adalah orang percaya yang dahulu hidup di luar Kristus tetapi pada saat ini mereka hidup dalam kasih karunia Allah.
               Contoh lainnya adalah  ayat 9  “Itu bukan hasil pekerjaanmu:  jangan ada orang yang memegahkan diri.”  Kata “itu bukan” (not) berasal dari bahasa Yunani “οΰ”yang berarti tidak; jangan; bukan.  Kata ini menggunakan bentuk simple present tense dimana Paulus mengatakan bahwa apapun usaha mereka tidak akan bisa membawa mereka kepada keselamatan.
               Contoh lainnya adalah ayat 10  “…diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik,…” kata “untuk” (to) berasal dari bahasa Yunani “έπί”yang berarti di atas; atas ;pada; di; dekat; di antara; di depan; ( bertanggung jawab) atas; berdasarkan; menurut; mengenai; terhadap; oleh; dengan; untuk; supaya; karena; atas(nama); dalam; sampai; kepada; ketika; selama; pada masa;kali; (menunjuk kekerapan tindakan); dari ujung ke ujung.  Kata ini memiliki bentuk simple future tense dimana kalimat ini menjelaskan saat di masa sekarang dan yang akan datang kita akan melakukan pekerjaan baik seperti yang Kristus lakukan.
C.     Analisa latar belakang Sejarah dan Budaya (Historical-Cultural Blackground Analysis)
1.      Latar Belakang Sejarah dan Budaya dimana Teks itu berada.
a.       Penulis dan Pembaca Kitab
Dalam Efesus 1:1 dikatakan dengan jelas bahwa surat Efesus ditulis oleh Paulus.  Paulus menyurati jemaat di Efesus dari rumah sewa yang menjadi penjaranya di Roma sekitar tahun 62.  Paulus pada waktu ia menulis didampingi oleh Aristarkhus dan Epafras (Kisah 20:4), sekitar tahun 60 atau 61.  Gereja yang mula-mula dengan suara bulat percaya bahwa Paulus yang menulis Surat Efesus. Maka dapat disimpulkan bahwa surat ini ditulis oleh Paulus yang ditemani oleh Aristarkhus.  Surat Efesus ditulis kepada jemaat di Efesus dan dikirim bersamaan dengan surat Filemon dan Kolose.
b.      Tujuan penulisan
Paulus menulis surat Efesus supaya para pembacanya bertumbuh dalam iman, kasih, hikmat, dan penyataan Bapa yang mulia, sehingga hidup mereka layak di hadapan Tuhan Yesus Kristus.  Paulus bertujuan untuk menguatkan iman dan dasar rohani jemaat di Efesus dengan menyatakan kepenuhan maksud kekal Allah dari penebusan dalam Kristus bagi gereja dan semua orang.  Surat Efesus ditulis bukan untuk membetulkan jemaat Efesus dalam doktrin mereka atau dalam tingkah laku mereka, melainkan untuk membangun jemaat Efesus dalam iman mereka supaya mereka lebih berkenan lagi kepada Kristus dan dapat melawan bidat Gnostik dengan lebih baik yang waktu itu sudah muncul di jemaat Kolose dan jemaat-jemaat lain di propinsi Asia.  Maka dapat disimpulkan bahwa surat Efesus ditulis untuk memberikan dorongan kepada jemaat di Efesus agar mereka bertumbuh dalam iman kepada Kristus dan mampu menghadapi ajaran-ajaran sesat yang sedang menyebar pada waktu itu sehingga hidup mereka berkenan kepada Kristus.
c.       Garis Besar Kitab Efesus
I.                   Salam Pendahuluan           1:1-2
1.      Penulisnya       1:1
2.      Para pembaca              1:1
3.      Keinginan Paulus        1:2
II.                Pesan Paulus                     1:3-6:20
1.      Kekayaan orang Kristen                     1:3-3:21
a.       Berkat-berkat yang diberikan kepada orang beriman       1:3-14
b.      Doa Paulus untuk para pembaca               1:15-23
c.       Karya yang dikerjakan dalam orang-orang Efesus           2:1-10
d.      Perdamaian yang diadakan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi      2:11-12
e.       Doa kedua yang dinaikkan untuk para pembaca              pasal 3
2.      Cara Hidup orang Kristen                   4:1-6:9
a.       Orang Kristen harus hidup secara terhormat        4:1
b.      Orang Kristen harus hidup dalam kesatuan yang lahiriah            4:2-16
c.       Orang Kristen harus hidup dalam hidup baru                   4:17-32
d.      Orang Kristen harus hidup dalam kasih                5:1-2
e.       Orang kristen harus hidup dalam terang               5:3-14
f.       Orang Kristen harus hidup dengan bijaksana       5:15-21
g.      Orang Kristen dalam keluarga harus hidup menurut perintah ilahi 5:22-6:9
3.      Peperangan orang Kristen       6:10-20
a.       Perintah untuk menjadi kuat         6:10
b.      Cara untuk menjadi kuat               6:11
c.       Keperluan untuk menjadi kuat      6:12
d.      Maksud untuk tetap kuat              6:11,13
e.       Perlengkapan senjata yang diwajibkan untuk tetap kuat              6:13-20
III.             Penutup                 6:21-24
1.      Pembawa surat            6:21-22
2.      Doa berkat 6:23-24

2.      Latar Belakang dan Budaya dari Teks yang Sedang Diselidiki
Kitab ini ditulis oleh Paulus yang ditujukan kepada orang-orang kudus di Efesus yang percaya kepada Yesus Kristus (Ef. 1:1).  Gereja yang mula-mula dengan suara bulat percaya bahwa Paulus yang menulis surat ini. Surat ini ditulis pada tahun 62 ketika Paulus sedang di penjara di Roma.   Pada masa itu kota Efesus dengan pesat sekali menjadi terkenal karena sebagai pusat kebudayaan dan agama yang membuat kota ini membanggakan diri karena memiliki salah satu keajaiban dunia kuno, yaitu kuil Diana, dewi agung orang Efesus.
            Jemaat di Efesus didirikan oleh Paulus selama lebih dari dua tahun, iman gereja ini telah berakar dengan kuat.  Sementara itu, guru-guru palsu mulai menyusahkan orang-orang percaya.  Untuk itulah Paulus mengirimkan petunjuk-petunjuk berkenaan dengan ajaran yang sehat dan organisasi gereja yang selayaknya.  Paulus memiliki pengharapan agar jemaat di Efesus semakin kuat dan teguh di dalam iman mereka kepada Kristus, walaupun ada pengajaran-pengajaran yang menyesatkan, sehingga dengan keteguhan iman itu, hidup mereka semakin berkenan kepada Kristus.
D.    Analisa Bentuk Teks/ Sastra (Genre Analysis)
Kitab ini mempunyai bentuk genre adalah surat.  Paulus yang telah memiliki jemaat di Efesus, memilih alternatif surat-menyurat untuk menyampaikan kebenaran dalam pengajarannya, sehingga jemaat di Efesus memiliki kehidupan yang berkenan kepada Kristus dan mampu menghadapi pengajar-pengajar sesat.

3.      Kesimpulan analisa.
Berdasarkan analisa diatas maka makna teks tersebut adalah bahwa kita diselamatkan oleh kasih karunia melalui iman yang diberikan Allah supaya kita menggenapi tujuan dan rencana Allah sejak dari penciptaan manusia yang semula.  Kita menjadi serupa dengan Kristus di dalam kematian dan kebangkitan-Nya.  Kita menjadi bagian di dalam Kristus dan memiliki kehidupan yang berkenan kepada Allah.
DI HADAPAN TUHAN YESUS KRISTUS SAYA MENYATAKAN BAHWA UJIAN AKHIR SEMESTER ADALAH HASIL KERJA KERAS SAYA SENDIRI, SAYA TIDAK MENIRU PEKERJAAN TUGAS AKHIR ORANG LAIN.


1 komentar: